Oleh: Syaikh Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisiy
Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang mengikutinya. Wa Ba’du…
Saya telah melihat liqa (wawancara) yang disiarkan oleh Stasiun Al Jazera dengan Al Akh Al Mujahid Mushthafa Abul Yazid hafidhahullah ta’ala, dan menarik perhatian saya sebagian apa yang muncul di dalam lotaran-lontaran Al Akh Al Mujahid hafidhahullah tersebut, dan jelasnya yaitu: Pernyataannya terhadap pertanyaan reporter Ahmad Zaidan: “Sebagian orang meyakini bahwa Al Qaida tidak memuji kecuali kepada para muqatil dan mujahid-nya, dan sedangkan ia tidak memuji harakat-harakah jihad lainnya…” maka Al Akh Al Mujahid Mushthafa Abul Yazid hafidhahullah menjawab: “Ini dusta yang nyata lagi terbuka, dan orang yang memiliki sedikit saja dari sikap obyektifitas dan ia melihat serta menyaksikan edaran-edaran dan pernyataan-pernyataan kami, maka ia akan mendapatkan bahwa kami memuji seluruh kaum mujahidin, di mana alhamdulillah kami telah memuji para mujahidin di Cechnya,
Somalia, Palestina dan di Libanon, jadi berita ini tidak benar namun dusta yang nyata lagi terbuka. Dan bila orang yang mengatakan ucapan tadi dia memaksudkan para mujahidin secara khusus di Palestina, maka kami katakan dan telah kami katakan sebelumnya bahwa kami mendukung semua mujahidin yang jujur di Palestina”.
Saya (Al Maqdisiy) katakan: Seandainya saudara kita tercinta ini mencukupkan diri dengan ucapan ini saja tentulah ucapannya ini sangat singkat lagi padat yang tidak perlu dikomentari, akan tetapi beliau ini menambahkan ungkapan yang mana makalah kami ini ditulis dalam rangka meluruskannya, di mana beliau hafidhahullah berkata: “Termasuk mujahidin Hamas juga kami mendukung dan menyokong mereka dengan segala apa yang kami mampu, di mana mereka itu adalah ikhwan kami, sedang kami dan mereka itu adalah di atas satu fikrah dan satu manhaj”. Selesai.
Maka kami katakan dengan momohon taufiq dari Allah:
Justeru kami dengan mereka itu tidak sefikrah dan tidak semanhaj.
Inilah ketergelinciran seorang pendekar yang tidak akan menghalanginya insya Allah dari melanjutkan perjuangan, namun ia akan berlari darinya dengan cepat untuk melanjutkan jihadnya dan perjuangannya.
Dan dikarenakan kami melihat bahwa pernyataan ini adalah berkaitan dengan kami dan berkaitan dengan ikhwan kami kaum mujahidin di kawasan Baitul Maqdis serta berkaitan dengan jihad mereka, maka kami akan berdiam sejenak mengomentari pernyataan tadi seraya menjelaskan fikrah dan manhaj Hamas, dengan memalingkan pandangan dari takwil saudara kami Abul Yazid hafidhahullah di dalam ucapannya tadi, mungkin saja beliau memiliki alasan-alasan atau udzur-udzur atau sisi-sisi pandang yang tidak kami ketahui, dan bisa saja beliau memaksudkan dengan ucapannya tadi kepada sebagian mujahidin Al Qassam yang tulus yang mengingkari penyimpangan Hamas, di mana mereka itu ada di bawah panjinya dengan berbagai takwil, sedangkan sewajibnya mereka itu adalah bergabung dengan panji tauhid yang bersih. Dan yang jelas bagaimanapun keadaannya, sesungguhnya yang dimaksud dengan penjelasan kami ini bukanlah saudara kami Abul Yazid, oleh sebab itu siapapun orangnya tidak berhak untuk menafsirkan ucapan kami ini bahwa ia adalah penjatuhan kedudukan Syaikh Abul Yazid hafidhahullah…
Namun yang kami maksudkan dengan penjelasan kami ini adalah Hamas..
* Telah ada di dalam mitsaq (piagam) harakah (Hamas) yang dikeluarkan pada tanggal 1 Muharram 1409 H yang bertepatan dengan 18 Agustus 1988 M, bahwa ia adalah dianggap sebagai salah satu sayap dari sekian sayap Ikhwanul Muslimin di Palestina.
* Dan Hamas mengumumkan di dalam bayan-nya yang muncul hari 14 Kanun awal Desember 1987 M, bahwa ia adalah lengan pemukul bagi Jama’ah Al Ikhwan Al Muslimin di Palestina yang terjajah.
Dan tidak ada keperluan untuk menjelaskan tentang Jama’ah Al Ikhwan Al Muslimin, sejarahnya serta penyimpangan-penyimpangan manhajnya yang sangat jelas, karena hal itu tidak samar sedikitpun atas setiap orang dari ikhwan kami, dan Doktor Aiman Adh Dhawahiri hafidhahullah memiliki satu kitab khusus tentang hal ini yang berjudul “Al Hashaad Al Murr” di mana di dalam kitabnya ini Syaikh telah menjelaskan bahwa Al Ikhwan Al Muslimin itu adalah menganut manhaj Demokrasi dan mereka ikut serta di dalam lembaga-lembaga berhalaismenya yang membuat hukum yang tidak Allah izinkan.
Sehingga tidak ada peluang bagi keraguan bahwa manhaj gerakan salafi jihadi ini adalah tentunya secara pasti bukanlah manhaj yang dianut oleh Hamas.
Sebagaimana yang telah ada di dalam wawancara terbuka bersama Doktor Aiman Adh Dhawahiriy hafidhahullah, yaitu ucapannya: “Sesungguhnya saya telah bertahap di dalam menyikapi Hamas, dimulai dari dukungan sampai kepada nasehat yang berulang-ulang sampai kepada pentahdziran dan sampai kepada kritikan yang umum, kemudian tatkala mereka menandatangani kesepakatan Mekkah, maka harus dilakukan kritikan yang tegas. Dahulu saya bertahap dalam menyikapi mereka, namun mereka tidak mengindahkan pendapat saudara-saudara mereka, dan mereka tetap terus di dalam rencana mereka, yaitu masuk pemilu seraya komitmen dengan UUD skuler sampai mereka berlepas diri dari saudara-saudara mereka di Cechnya, dalam rangka mencapai kepada sikap tanaazul (mengalah) dari empat perlima tanah Palestina di Mekkah”.
Dan beliau berkata juga: “Pertama: Hamas telah menyamar di hadapan hakimiyyah syari’at ini, karena ia merestui untuk masuk dalam kancah pemilu kemudian mencapai kekuasaan di atas prinsip UUD skuler yang tidak berhukum kepada syari’at –padahal ia bertentang dengan slogan mereka (Al Qur’an dusturuna)-, dan ini adalah termasuk bencana yang menimpa Al Ikhwan Al Muslimin. Kedua: Saya mengingatkan para ‘ulama di Palestina dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” (Ali ‘Imran: 187)
Dan dengan firman-Nya subhanahu wa ta’ala:
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An Nisa: 65)
Ketiga: Wajib atas para mujahidin Al Qassam untuk menasehati para pimpinan mereka dan menuntut mereka agar kembali kepada manhaj yang benar, memberikan penjelasan kepada mereka, kemudian bila mereka tidak mau menerima juga, maka loyalitas kepada Allah dan Rasul-Nya harus didahulukan terhadap loyalitas kepada tandhim”. Selesai.
Dan inilah cuplikan-cuplikan yang terpisah-pisah yang mengukuhkan apa yang dikatakan oleh Doktor Aiman Adh Dhawahiri tentang Hamas, dan memberikan penjelasan yang nyata bahwa manhajnya adalah sama dengan manhaj yang sesat yang dianut oleh jama’ah induknya (yaitu Al Ikhwan Al Muslimin), tidak berpaling dan tidak beranjak sedikitpun darinya.
RENUNGAN PERTAMA
HAMAS MENGANUT DAN MENGIKUTI SISTEM DEMOKRASI
Berkata ‘Aziz Duwaik anggota Hamas di parlemen dan ketua yang baru bagi Dewan Legislatif Palestina: “Pemerintah Palestina yang baru di bawah kepemimpinan Hamas tidak akan memaksa rakyat Palestina untuk mengikuti prinsip-prinsip syari’at Islam di dalam kehidupan mereka sehari-hari, dan ia tidak akan berupaya untuk menutup bioskop-bioskop film dan rumah-rumah makan yang menyajikan minuman-minuman yang memabukan. Tidak seorangpun di dalam gerakan Hamas yang memiliki niat untuk menerapkan syari’at Islam dengan kekuatan, ini adalah hal yang tidak ada di dalam program-program kami dan kamipun tidak akan melakukannya. Sesungguhnya perubahan apapun yang akan terjadi di dalam undang-undang Palestina yang diberlakukan di dalam parlemen yang lalu yang dahulu dikuasai oleh gerakan Fatah adalah akan tunduk kepada jajak pendapat rakyat sebagai wujud cerminan prinsip-prinsip demokrasi yang dengan jalurnya Hamas mendapatkan kemenangan”. {Ramallah, Reuters}
Dan berkata juga: “Kenapa kalian menuntut dari kami agar kami memberlakukan prinsip-prinsip demokrasi, dan saya katakan kepadamu dengan lantang: Saya akan kembalikan kepada rakyat Palestina karena saya adalah wakil dari mereka dan sebagai ketua dewan legislatifnya, dan saya biarkan bagi rakyat untuk mengatakan pilihannya, dan inilah kebenaran yang saya katakan, dan demokrasi itu janganlah menjadi milik selain kita”.
Dan berkata pula: (Putusan rakyat kita adalah akan menjadi penentu yang kita rujuk kepadanya, dan rakyat itu memutuskan apa yang ia suka atau menolak apa yang ia suka, sehingga ia itu sesuai dengan semua prinsip hukum-hukum internasional dan sesuai prinsip-prinsip demokrasi adalah pemilik hak di dalam hal ini!!!) selesai.
Ismail Hanieh berkata di dalam acara siaran Permasalahan yang hangat dibicarakan, jam 7:45 sore Rabu 3 Rabi’ Akhir 1426 H yang bertepatan dengan 10 Mei 2005 M, berkata: “Sesungguhnya tujuan harakah Hamas di balik masuknya ke dalam Dewan Legislatif adalah mengerahkan kesatuan rakyat Palestina dan mengerahkan berbagai elemen politik dan partai. Dan sesungguhnya harakah Hamas itu akan menghormati keinginan rakyat, sehingga siapa saja yang dipilih oleh rakyat, maka Hamas akan meridlainya. Di mana kami ini selalu dan selamanya akan tetap bersama dengan keinginan rakyat dan kami akan menerima apa saja yang dihasilkan oleh kotak-kotak suara, bagaimanapun hasilnya, karena kotak-kotak suara dan demokrasi itu adalah satu-satunya jalan yang benar lagi sehat”. Selesai.
Doktor ‘Aziz Duwaik berkata di dalam acara berbahasa arab di Siaran Al ‘Arabiyyah Al Fadlaaiyyah dalam rangka menjawab pertanyaan Jaiz Al Khuriy: “Bila Israel mengakui pemerintahan Palestina maka apakah anda akan mengakui negara Israel?”
Doktor ‘Aziz Duwaik berkata: “Ucapan yang bagus, saya ingin nyata anda menentukan batasan-batasannya kepada kami…”
Jaiz Al Khuriy: Tahun 67.
Doktor ‘Aziz Duwaik berkata: “Bila batasannya sudah ditentukan terlebih dahulu maka kami akan menjadi orang-orang demokrat yang melebihi orang-orang barat sendiri, kami akan tawarkan masalahnya kepada rakyat Palestina, kemudian bila mereka menyetujui maka kami adalah kaum demokrat yang akan menerima putusannya, dan bila mereka menolak, maka ia adalah tanah mereka, dan merekalah pemilik hak satu-satunya di dalamnya...!”
Bayaan (pernyataan) yang muncul dari Brigade Al Qassam di masa pemilu:
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.” (At Taubah: 105)
Maha Benar Allah Yang Maha Agung.
Menjaga pemilu adalah kewajiban nasional..
Setelah terjadinya kesepakatan Palestina yang alot ini serta keinginan bangsa untuk mengadakan pemilu legislatif di waktunya yang sudah ditentukan… dan kami di saat mengukuhkan penghargan kami yang sempurna kepada segala upaya keras yang dikerahkan dari pihak pemerintah nasional dan semua kolompok dan organisasi yang berhaluan nasionalisme maupun Islam yang bertujuan ingin menjadikan hari ini sebagai hari pesta Demokrasi Palestina…, maka sesungguhnya kami di sayap militer perlawanan Palestina dan sebagai bagian yang sangat mendasar dari dalam bangsa ini telah melakukan dialog dan diskusi bersama dengan tujuan melaksanakan kewajiban kami terhadap bangsa kami di dalam kondisi seperti ini, dan kami telah memutuskan point-point berikut ini:
1. Kami menegaskan bahwa hari ini adalah hari yang sangat penting di dalam sejarah bangsa kami yang di dalamnya mereka melaksanakan haknya di dalam memilih para wakilnya di dewan legislatif Palestina dengan kebebasan yang muthlaq dan (mereka di dalamnya) meletakkan pondasi bagi fase baru Palestina.
2. Kami menguatkan dukungan dan sokongan kami bagi keputusan pemerintah nasional dengan cara menjaga jalannya pesta Demokrasi serta melindungi keselamatannya.
3. Kami menguatkan komitmen dan penghormatan kami kepada semua Undang-Undang serta aturan-aturan khusus bagi berlangsungnya pesta Demokrasi. Dan kami semua mengumumkan juga keberlepasan total kami dari setiap unsur yang berupaya mempermainkan dan menebarkan kekacauan.
4. Kami menganggap bahwa siapa saja atau pihak mana saja yang berupaya melakukan pengrusakan atau sikap aniaya terhadap markaz-markaz……dan atas dasarnya maka sesungguhnya kami akan memperlakukannya sebagai pengkhianat yang diupah dan sebagai orang yang keluar dari barisan nasional). Selesai.
Ahmad Yasin ditanya: “Bila telah jelas dari hasil pemilu ini bahwa rakyat Palestina menginginkan Negara Demokrasi yang multi partai, maka akan seperti apa sikap engkau terhadapnya ketika itu?”
Maka Syaikh Ahmad Yasin menjawab sambil marah: “Demi Allah kami adalah bangsa yang memiliki kehormatan dan hak, bila ternyata rakyat Palestina mengutarakan penolakannya terhadap daulah islamiyyah, maka saya akan menghormati dan menjunjung tinggi kemauan dan keinginannya…!!!” lihat Ahmad Yasin, Adh Dhahirah Al Mu’jizah Wa Usthurah At Tahaddiy, terbitan Darul Furqan hal 116 dan 118.
RENUNGAN KEDUA
SESUNGGUHNYA HAMAS KOMITMEN DENGAN UUD DAN UNDANG-UNDANG TURUNANNYA SERTA BERHUKUM DENGANNYA
Doktor Nashiruddin Asy Sya’ir Wakil Perdana menteri yang dicopot Ismail Hanieh berkata: “Sesungguhnya Undang-Undang itu wajib diterapkan kepada semua orang, dan barangsiapa tidak menginginkan Undang-Undang maka hendaklah dia pergi ke neraka”.
Juru bicara resmi Hamas Fauzi Barhum berkata di dalam pembicaraannya yang dia lontarkan kepada Al Quds Al ‘Arabiyyah: “Kekhawatiran itu bukan dari hasil pemilu, akan tetapi dari sikap kita melanggar Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar serta aturan main yang sah. Dan kami mencatat masa lalu yang sensitif antara kami dengan harakah Fatah, atau dengan lebih tegasnya aliran di harakah Fatah…”
Sampai ucapannya: “Harakah Hamas adalah sangat berupaya untuk menjaga UUD dan Undang-Undang Turunannya serta Demokrasi sesuai dengan prinsip dasar, bukan sesuai dengan selera bagi aliran di harakah Fatah atau selera Amerika……(Syabakah Al Akhbaar Al Filisthiniyyah, Madaar)
Musa Abu Marzuq berkata di dalam wawancara bersamanya yang dilakukan oleh Al Bayan: “Bisakah engkau menjelaskan kepada kami kesamaran yang muncul setelah tragedi Gaza seputar Daulah Islamiyyah di wilayah itu serta sikap Hamas yang sebenarnya terhadap masalah ini?”
Maka dia berkata: “Hamas adalah pergerakan pembebasan tanah air dan ia tidak pernah sama sekali membicarakan tentang masa depan bangsa Palestina, karena ia adalah tergolong tugas setelah pembebasan. Dan pada dasarnya di dalam ketentaraan harakah ini adalah tidak ada sesuatupun dari hal yang menyinggung hal ini, dan tidak mungkin memisahkan Tepi (Barat) dari Gaza dengan bentuk apapun, di mana kami masih mengatakan sesungguhnya UUD-lah yang akan memutuskan wilayah Gaza, dan kita tidak pernah membatalkan keabsahan Presiden Mahmud ‘Abbas, bahkan sesungguhnya kami mengatakan bahwa di sana ada pihak-pihak yang sah yang lainnya. Dan setiap ancaman dari harakah Hamas adalah propaganda Israel yang tidak ada dasarnya”. (Filisthin Mubasyir)
RENUNGAN KETIGA
HAMAS TIDAK INGIN MEMBERLAKUKAN SYARI’AT ISLAM DAN TIDAK INGIN MENEGAKKAN DAULAH ISLAMIYYAH
Hamid Al Baitawi wakil dari Hamas di Dewan Legislatif Palestina berkata di dalam dialognya bersama Koran Yordania Al Ghad 20/2/2006 M: “Adapun kekhawatiran sebagian orang dari keterbelakangan, pengharusan hijab dan pembatasan kebebasan yang di antaranya adalah (pembatasan) kebebasan wanita, adalah kekhawatiran yang tidak mendasar, karena kami ini bukanlah pergerakan yang baru muncul dan bukan pula pergerakan yang spontanitas, akan tetapi kami ini memiliki sejarah panjang lewat jama’ah Al Ikhwan Al Muslimin yang sangat dikenal dengan pemikirannya yang moderat, serta pengaruh kami di dalam warisan budaya Palestina adalah telah datang dengan tanpa sedikitpun dari sikap kekerasan…” kami tidak akan menerapkan syari’at Islam, akan tetapi kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk komitmen dengan prinsip-prinsip Islam dengan cara hikmah dan mau’idhah hasanah”.
Dan berkata pula: “Hamas tidak pernah berpikir selamanya untuk menegakkan daulah islamiyyah atau menerapkan syari’at sekarang juga”. Selesai.
Musa Abu Marzuq berkata di dalam dialognya yang sudah disebutkan tadi di atas bersama majalah Al Bayan berkata: “Bisakah engkau menjelaskan kepada kami kesamaran yang muncul setelah tragedi Gaza seputar Daulah Islamiyyah di wilayah itu serta sikap Hamas yang sebenarnya terhadap masalah ini?”
Maka dia berkata: “Setiap penegasan-penegasan prihal pembentukan masa depan wilayah Gaza seraya dijauhkan dari Tepi Barat adalah masuk di bawah lingkaran rancangan Israel yang tujuannya adalah memisahkan Gaza dari Tepi Barat, dan di dalam konteks ini datanglah perang propaganda seputar apa yang dinamakan “Hamasistan” atau imarah islamiyyah serta isu-isu lainnya yang sama sekali tidak memiliki sedikitpun landasan dari kebenaran” selesai.
(Reuters) 23/2/2006 M: Ketua Dewan Legislatif baru ‘Aziz Duwaik berkata: “Tidak seorangpun di dalam gerakan Hamas yang memiliki niat untuk menerapkan syari’at Islam dengan kekuatan, ini adalah hal yang tidak ada di dalam program-program kami dan kamipun tidak akan melakukannya”.
Khalid Misy’al berkata di dalam acara wawancara khusus yang disiarkan khusus oleh stasiun Al Jazera di bulan Tamuz: “Saya telah melakukan kontak-kontak saya dengan para pemimpin arab, kami katakan kepada mereka dengan ringkas: Permasalahan pelik kami bukan bersama si A atau si B; permasalah pelik kami ini adalah bersama sel-sel keamanan yang menerobos wilayah Palestina serta merintangi pengembangan dan pembangunan di dalamnya… kami tidak ingin dua kekuasaan dan tidak ingin juga dua pemerintahan serta tidak ingin pula seperti apa yang dituduhkan kepada kami bahwa kami ini akan menegakkan imarah islamiyyah, dan ungkapan yang kosong lainnya……dan yang saya maksud dengan ucapan yang kosong itu adalah tuduhan-tuduhan yang tidak ada dalilnya” selesai.
Dan berkata pula Doktor Khalil Al Hayyah di dalam penegasan resmi yang disiarkan oleh Stasiun Al Jazera: “Kami tidak akan mendirikan imarah islamiyyah apapun di Gaza”.
Aman Jordania, Faras Bars: “Harakah Hamas menolak pemberitaan yang membicarakan tentang niat Hamas untuk mengatur pemilihan pemimpin di Gaza”.
Juru bicara resmi Hamas Fauzi Barhum menguatkan di dalam pembicaraan khusus lewat telephon kemarin, “…bahwa berita ini secara muthlaq adalah tidak benar, di mana Hamas telah membentuk pemerintahan yang semua anggotanya adalah berasal dari harakah (Hamas), dan ia tidak mengajak untuk menegakkan imarah islamiyyah… Hamas adalah pergerakan perlawanan rakyat Palestina yang memiliki program politik yang berdiri di atas prinsip perubahan dan perbaikan, dan ia adalah pergerakan yang berdiri di atas tujuan pembebasan dan kemerdekaan, dan ia itu adalah perwujudan bagi Islam moderat yang modern lagi demokrasi, oleh sebab itu adalah tidak benar pemberitaan yang mengatakan bahwa kami di Hamas sedang menyiapkan pendeklarasian imarah islamiyyah di Gaza”.
Dan Barhum menambahkan: “Presiden ‘Abbas adalah cerminan salah satu pemerintahan Palestina yang sah yang sampai ke tampuk kepemimpinan lewat kotak suara, dan kami mengakui keabsahan pemerintahannya, walaupun kami menyelisihi beliau…”
Gaza, Jaringan Berita Palestina: Ismail Hanieh perdana menteri pemerintahan persatuan nasional yang dicopot menampik isu yang berkembang tentang niat Hamas untuk menegakkan imarah islamiyyah di Gaza setelah kekuatan militernya menguasai dinas-dinas keamanan, seraya Ismail mengukuhkan prihal komitmen tetap Harakah Hamas terhadap persatuan geografi wilayah-wilayah Palestina dan eksistensi bangsa Palestina.
Dan silahkan lihat pernyataan Hanieh di dalam suratnya tanggal 24/6/2007 H serta penegasannya prihal ketidakadaan niatnya untuk menegakkan sistem Islam.
Hamas mengingkari tindakan koran London Al Hayaah, pemberitaannya yang disebarluaskan, yang isinya bahwa Hamas sedang menyiapkan proyek penerapan Hudud pada undang-undang pidana… Dan Hamas menyebut bahwa pemberitaan tersebut adalah pencorengan nama baik…!!! Dari sisi yang sama pejabat sementara ketua dewan legislatif Doktor Ahmad Bahr menampik semua apa yang beredar seputar pengkajian undang-undang pidana di dewan, dan ia berkata “Sesungguhnya apa yang disebarkan itu adalah bertujuan untuk berbuat buruk dan mencoreng nama baik.” Dan di dalam banyak kesempatan harakah Hamas menampik apa yang diisukan sebagian media pemberitaan bahwa Hamas sedang berupaya menegakkan imarah islamiyyah di wilayah Gaza, dan Hamas mengatakan bahwa ia adalah pergerakan bangsa Palestina yang memiliki program yang berdiri di atas prinsip perubahan dan perbaikan serta penggunaan bahasa perlawanan.
Dan anehnya adalah bahwa setelah beberapa pimpinan Hamas diculik di Qalqiliyyah, maka tampillah di hadapan kita Shalih Ar Raqb wakil menteri wakaf pemerintahan Hamas seraya mengumumkan dan mengatakan: “Sesungguhnya pemerintahan nasional adalah telah kafir, karena ia berhukum dengan selain syari’at Allah dan bahwa para tentara Fatah itu adalah loyalitas kepada orang-orang kafir…!!!. jadi sebenarnya mereka itu mengetahui dan mengakui bahwa hal itu adalah kekafiran kepada Allah Yang Maha Agung…!!!
RENUNGAN KEEMPAT
HAMAS ADALAH PROYEK NASIONALISME YANG SAMA DENGAN PROYEK AL HIZBU AL ISLAMI DI IRAQ DAN AL MAHAAKIM DI SOMALIA, BUKAN PROYEK ISLAMIY YANG JELAS, OLEH SEBAB ITU IA MELAKUKAN PENGKABURAN DAN MEMATIKAN AQIDAH AL WALA DAN AL BARA
Gaza/Samaa/ Shalah Al Bardawil pimpinan di harakah Hamas dan wakil di dewan legislatif menegaskan di dalam penjelasannya kepada koran Mesir Al Yaum As Saabi’ bahwa Hamas “Tidak dan tidak akan membuka kamp-kamp pelatihan militernya kepada pihak-pihak luar untuk menyerang target-target di arab, karena hal ini adalah tergolong yang diharamkan di dalam harakah Hamas, seraya ia mengisyaratkan bahwa Hamas itu memiliki politik yang jelas yang mengikat seluruh kegiatan-kegiatannya, tindakan-tindakannya serta perlawanannya di dalam negeri Palestina, karena tujuan dari berdirinya harakah ini adalah membebaskan tanah (Palestina), dan Hamas sama sekali tidak memiliki hubungan dengan apa yang terjadi di luar Palestina”
Khalid Misy’al: (Akan tetapi kami ini apada dasarnya adalah harakah pergerakan nasional yang mana tujuan dan prioritas kami yang pokok adalah melawan penjajahan dan mewujudkan proyek nasional kami dengan bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan Palestina lainnya, dan tujuan kami ini bukanlah apa yang mereka tuduhkan kepada kami yaitu bahwa kami akan mengislamkan masyarakat, apa itu mengislamkan, sedangkan bangsa kita adalah bangsa yang memiliki kebebasan untuk berpolitik, kebebasan untuk bermasyarakat, serta kebebasan untuk berpikir dan menganut agama, tidak ada paksaan di dalam agama ini, kami tidak akan memaksakan pemikiran kami, proyek-proyek kami dan program-program kami yang bersifat sosial atau pemikiran atau agama kepada siapapun). Sumber: Syabakah Hanin.
Dan di antara contoh-contoh kongkrit bagi hal itu:
Khalid Misy’al berkata: (Ancaman bentuk apapun terhadap ‘Arafat, kami menganggapnya sebagai ancaman bagi Hamas pula). Al Islam Al Yaum (Islam Today) – wakalat: 15/2/1425 H…5/4/2004 M.
Hamas mengucapkan bela sungkawa atas kematian sang panglima dan simbol besar perjuangan, Presiden Yaser Arafat.
Dengan kesedihan dan keperihatinan yang mendalam Hamas menyampaikan kabar duka cita kepada bangsa kami rakyat Palestina dan seluruh umat kami bangsa arab dan umat Islam prihal meninggalnya sang panglima dan sang simbol besar perjuangan
Presiden Yaser ‘Arafat
Pemimpin Pemerintah Nasional Palestina
Dan Organisasi Pembebasan Palestina
Yang telah meninggal di pagi hari Kamis 11/11/2004 H di usia 75 tahun, yang mayoritasnya beliau habiskan di dalam mengabdi kepada permasalahan Palestina dan berjuang karenanya serta membelanya di berbagai forum regional maupun internasional, dan ia mendapatkan berbagai kesulitan, pembaikotan, pengejaran dan kepenatan.
Semoga Allah memberikan kepada Abu ‘Ammar rahmat yang sangat lapang dan menempatkannya di surga yang luas, serta memberikan kepada karib kerabat, keluarga dan teman-temannya di gerakan Fatah dan Organisasi Pembebasan Palestina serta bangsa Palestina kesabaran yang baik dan penghiburan yang lembut.
…………….innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Kamis 28 Ramadlan 1425 H
Yang bertepatan dengan 11 Tasyrin Ats Tsaniy (Nopember) 2004 M
Syaikh Hasan Al Wardayaan, pemeran Hamas di Baitellehem, yang penyebutan namanya terdapat di dalam penjelasan yang disusupkan, bahwa harakahnya memiliki hubungan istimewa dan bersejarah dengan saudara-saudara umat Kristiani di kota Baitellehem.
Syaikh Al Wardayan menguatkan: “Bahwa hubungan istimewa antara Hamas dengan umat Kristiani adalah sangat jelas dan menonjol di hadapan publik, di mana kita ikut serta dengan ikhwan Kristiani di dalam program-program dan kegiatan-kegiatan mereka, dan mereka pun ikut serta dengan kami di dalam kegiatan-kegiatan kami juga, tidak hanya itu saja, bahkan di antara kami dengan mereka ada hubungan-hubungan bersama dalam rangka melayani kota Baitellehem dan secara khusus di masa-masa pemilu, di mana para anggota dan simpatisan Hamas memilih para calon yang beragama kristen agar mereka menjadi kepala daerah, dan begitu juga umat Kristiani memilih para calon dari Hamas dalam rangka tujuan yang sama, dan kedua pihak pun berhasil mencapai tampuk kepala daerah dengan penuh ketenangan, persaudaraan, ketentraman dan kenyamanan.”
Syaikh Al Wardayan mengisyaratkan bahwa Al Bayan dan orang yang berdiri di belakangnya berupaya keras untuk memecah belah persatuan nasional dan kemanusiaan yang dinikmati oleh kaum muslimin dan umat kristiani di Baitellehem sepanjang sejarah… Maka sesungguhnya saudara-saudara kami umat kristiani di Baitellehem adalah memiliki hak-hak kependudukan yang mulia, kewajiban mereka sama dengan kewajiban kami dan hak mereka sama dengan hak kami, karena mereka telah mempersembahkan para syuhada dan orang-orang yang luka sebagaimana kamipun demikian,…..
Khalid Misy’al menegaskan kepada Guardian Inggris bahwa persengketaan dengan Israel itu bukan persengketaan agama akan tetapi persengketaan politik.
Utusan Hamas menyelesaikan kunjungan pendek ke Libiya, di sela-selanya mereka bertemu dengan Qadzafiy di tendanya dan mengunjungi rumahnya yang ambruk 25/3/2006 M.
Misy’al berkata: “Kami mendapatkan kesejukan, menyenangkan kami bahwa umat ini berdiri di samping rakyat Palestina”.
London, Ketua DPP Hamas Khalid Misy’al dan rombongan yang menyertainya di sore Kamis menyelesaikan kunjungan pendek ke Libiya yang di sela-selanya mereka bertemu dengan Pemimpin Libiya Kolonel Mu’ammar Qadzafiy….
Dan sampailah rombongan di fajar hari Kamis ke Libiya, dan ia terdiri dari Ketua DPP Hamas Khalid Misy’al, wakilnya Doktor Musa Abu Marzuq, juga anggota DPP ‘Izzat Ar Rusyq, serta masing-masing dari Munir Sa’id dan Muhammad Nashr, di mana keduanya adalah anggota di dalam kepemimpinan politik harakah Hamas.
Misy’al mengatakan: “Kami merasa mulia dengan bisa bertemu dengan saudara panglima Mu’ammar Qadzafi, dan kami bermusyawarah dengannya tentang permasalahan Palestina”.
Berita Koran: Delegasi dari harakah Hamas menyampaikan bela sungkawa atas kematian amir negara Kuwait:
Al Akh Al Mujahid Khalid Misy’al pemimpin DPP Hamas bersama rombongan delegasi Hamas melakukan kunjungan ke negara Kuwait dan menyampaikan kewajiban bela sungkawa atas kematian amirnya al maghfur lahu (yang diampuni dosa-dosanya) dengan izin Allah yaitu Syaikh Jabir Al Ahmad Al Shabah, di mana bela sungkawa itu disampaikan kepada amir negara Kuwait yang mulia Syaikh Sa’ad Al Abdillah Al Shabah dan perdana menteri Syaikh Shabah Al Ahmad Al Shabah di samping sejumlah para pejabat pemerintahan Kuwait: “Sesungguhnya kami di harakah Hamas ikut serta dengan saudara-saudara kami di Kuwait berbela sungkawa atas musibah yang menyakitkan ini, untuk mengenang apa yang dipersembahkan oleh yang mulia amir Jabir Al Ahmad Al Shabah rahimahullah berupa uluran tangan yang tulus serta sikap-sikap yang agung di dalam melayani permasalahan bangsa Arab dan umat Islam, dan terutama masalah Palestina, serta dukungannya kepada hak-hak bangsa Palestina, sokongannya dan perjuangannya. Dan sesungguhnya kami di harakah Hamas di saat menilai bahwa musibah karena kehilangan beliau adalah musibah juga bagi bangsa Palestina, agar kami memohon kepada Allah supaya melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepada mendiang yang mulia, menempatkannya di surga yang lapang serta memberikan karunia kesabaran dan hiburan kepada pimpinan Kuwait dan bangsanya…”.
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
Kantor Berita
Kamis 19 Dzul Hijjah 1426 H
Yang bertepatan dengan 19 Kanun Tsani (Januari) 2006 M.
RENUNGAN KELIMA
HAMAS BERUPAYA UNTUK MEREALISASIKAN PERSATUAN NASIONAL (TAUHID KAUM NASIONALIS BUKAN TAUHID PARA RASUL)
Hamas berkata di dalam penjelasannya dalam peringatan kesyahidan Fathi Asy Syaqaqiy: “Sesungguhnya persatuan nasional adalah tujuan kita, sebagaimana berkumpul di sekitar permasalahan kita dan penyelesaian persengetaan kita adalah dengan dialog dan hujjah yang meyakinkan…” {Syabakah Filisthin Al Yaum Al Ikhbariyyah}
Ketua dewan legislatif Palestina ‘Aziz Ad Duwaik yang telah dibebaskan oleh Israel dari penjara Hadariem dekat kota Tholkrem sebelah utara Tepi Barat hari Selasa yang lalu berkata: “Sesungguhnya di benaknya ada banyak permasalahan yang penting, yang terdepan darinya adalah pengembalian peranan Parlemen Palestina dalam rangka masalah yang pokok, yaitu mendorong arah persatuan nasional”.
Gaza (Madaar Lil Akhbaar), Kantor perdana menteri Palestina di Gaza mengungkapkan di dalam siaran Pers kebersikukuhan perdana menteri untuk menolak penyodoran pemerintahan (yang baru) ini kepada dewan legislatif pemilik kewenangan di dalam memberikan keabsahan yang semestinya bagi pemerintahan Palestina mana saja untuk menjalankan kegiatannya, seraya menegaskan bahwa pemerintahan persatuan nasional akan menjalankan tugasnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (Syabakah Al Akhbaar Al Filisthiniyyah Madaar).
Harakah Fatah dan Hamas di Dhuhur hari Ahad yang bertepatan dengan tanggal 23/3/2008 M telah menandatangani kesepakatan yang disponsori Yaman untuk perdamaian nasional Palestina, yang dinaungi oleh Presiden Yaman Ali Abdullah Shaleh. Kesepakatan Shan’a yang ditandatangani oleh dua harakah dengan sponsor Presiden Yaman ini menegaskan terhadap pentingnya persatuan nasional Palestina, baik tanah air, rakyat maupun pemerintahan, sebagaimana ia menegaskan untuk dimulainya kembali dialog antara dua harakah ini tentang pentingnya pengembalian kondisi kepada keadaan yang lalu sebelum pembersihan wilayah Gaza termasuk pemerintahan persatuan nasional. (Filisthin Al Aan).
Seputar pertemuan Hamas dengan Abu Mazin (Mahmud ‘Abbas):
Telah dilakukan upaya perbincangan antara delegasi Hamas yang dipimpin oleh saudara Khalid Misy’al ketua DPP harakah Hamas dengan delegasi Pemerintahan Palestina yang dipimpin oleh tuan Mahmud ‘Abbas. Dan itu dilangsungkan di sela-sela acara makan malam yang diadakan oleh harakah Hamas untuk menghormati Presiden Mahmud ‘Abbas dan rombongan yang menyertainya di sore hari Kamis 7 Tamuz (Juli)
Dan di sela-sela pertemuan tersebut Hamas menagaskan akan pentingnya mengokohkan persatuan nasional Palestina.
Al Maktab Al I’lamiy
Jum’at 2 Jumada Al Akhirah 1426 H
Yang bertepatan dengan 8 Tamuz (Juli) 2005 M
(Penjelasan yang muncul berasal dari Brigade Al Qassam di masa pemilu, yang telah lalu sebagiannya:
Menjaga pemilu adalah kewajiban nasional…
Setelah terjadinya kesepakatan Palestina yang alot ini serta keinginan bangsa untuk mengadakan pemilu legislatif di waktunya yang sudah ditentukan…
Kami menganggap bahwa siapa saja atau pihak mana saja yang berupaya melakukan pengrusakan atau sikap aniaya terhadap markaz-markaz… dan atas dasarnya maka sesungguhnya kami akan memperlakukannya sebagai pengkhianat yang diupah dan sebagai orang yang keluar dari barisan nasional.
Wahai anak-anak bangsa kami yang sedang ribath:
Kami saat mengajak kalian dengan berbagai kelompok kalian dan arah pemahaman organisasi kalian kepada keikutsertaan yang lebih luas di dalam pesta demokrasi ini…, maka sesungguhnya kami mengingatkan kalian semuanya agar berpegang teguh kepada persatuan nasional dan tidak menyeretnya ke dalam batas kampanye pemilu…
Hendaklah persatuan nasional ini tetap terjamin untuk keberlangsungan bangsa kita.
Saudara-saudara kalian, mujahidin kalian serta kawan-kawan kalian) selesai.
Dan di dalam contoh-contoh yang kami utarakan ini terdapat kecukupan supaya setiap orang mengetahui bahwa manhaj gerakan salafi jihadi yang mana Al Qaidah termasuk di dalamnya adalah secara meyakinkan bukanlah manhaj Hamas.
Namun demikian saya belum merasa tentram untuk menutup pembicaraan ini kecuali dengan ucapan yang tegas milik mereka (Hamas) yang dengannya saya memberikan penerangan kepada ikhwan saya yang masih cenderung kepada Hamas dan mereka masih menduga-duga padanya apa yang mereka inginkan; bahwa Hamas sendirilah yang telah membedakan dirinya sendiri dari kita dengan pernyataan yang sangat jelas, dan mereka tidak meridlai manhaj kita sebagai manhajnya.
Maka apakah belum tiba saatnya bagi kita untuk melakukan seperti apa yang mereka lakukan tanpa keraguan dan tanpa keberatan?
..
Ini adalah watsiqah (dokumen) yang saya dapatkan telah dicetak sebagai buletin yang termasuk terbitan Hamas (Dinas Keamanan Umum – Daairah Ta’bia’h Wa Tau’iyah) di bawah judul “Nasehat-Nasehat Di Atas Jalan Keamanan Pemikiran Dan Pergerakan) Perbedaan-Perbedaan Antara Hamas Dengan Al Qaidah” dan tulisan itu adalah sangat berpihak kepada Hamas sebagaimana hal itu sangat nampak dari bahasanya, dan tulisan ini di awal isinya ditujukan kepada Al Ikhwan Al Muslimin, Tentara Hamas dan Elemen-Elemen Kepengurusannya.(Dan ia telah disebarkan di internet dengan judul (Hamas dan Al Qaidah….perbedaan-perbedaan yang paling besar di dalam pemikiran dan strategi) milik Jihad As Sa’diy, akan tetapi tanpa pendahuluan yang disebutkan di awalnya pernyataan kepada Al Ikhwan Al Muslimin dan tentara Hamas; saya tidak mengetahui siapa yang menukilnya dari yang lainnya di antara mereka!!)
Dan inilah cuplikan-cuplikan ringkas darinya:
“Orang yang memandang garis jihadi kedua belah pihak –yaitu Al Qaidah dan Hamas– adalah bisa merabak tanpa membutuhkan energi perbedaan-perbedaan yang besar yang berwujud pada Dasar-Dasar Pijakan, tabi’at pergerakan, lahan perseteruan, geografinya dan sosok-sosok musuhnya…dst
Kemudian mereka menuturkan di antara titik-titik perbedaan yang paling menonjol:
* Harakah Hamas sesuai pasal kedua dari Piagamnya adalah (sayap dari sekian sayap Al Ikhwan Al Muslimin di Palestina), dan organisasi Al Ikhwan Al Muslimin itu adalah organisasi internasional, di mana ia adalah harakah islamiyyah terbesar di zaman modern ini, dan ia adalah organisasi yang sudah lama yang memiliki sejarah jihad!
Adapun organisasi Al Qaidah maka ia tidak memiliki kaitan dengan aliran-aliran pemikiran manapun yang ada di lapangan di zaman modern, di mana ia adalah organisasi yang baru muncul setelah kekalahan Uni Seviet oleh para mujahidin di Afghanistan, serta ia menganut pemikiran madrasah yang baru terbentuk yang dinamakan “Madrasah Al Fikri As Salafi Al Jihadi”
* Harakah Hamas mengimani pentingnya keikutsertaan politik dan perubahan lewat jalan ikut serta langsung di dalam bingkai Negara dan lembaga-lembaganya dengan jalan pencalonan diri, pemilu, masuk ke dalam dewan perwakilan dan pemerintahan sesuai dengan koridor syar’iy dan tinjauan mashlahat.
Adapun tandhim Al Qaidah, maka ia itu menganut pemahaman fiqh yang mengharamkan masuk dewan perwakilan dan menyebutnya sebagai kekafiran, dan ia tidak membolehkan masuk ke dalam pemerintahan dan pembentukannya seraya mensifatinya sebagai salah satu gambaran demokrasi yang dinilai oleh Al Qaidah sebagai bingkai kekafiran yang tidak boleh berinteraksi dengannya.
* Harakah Hamas mengimani geografi permusuhan dengan musuh zionis, di mana ia itu menolak untuk mengeluarkan pertikaian di luar wilayah Palestina karena beberapa faktor (taktik, organisasi, realita dan militer).
Adapun organisasi Al Qaidah, maka ia itu memiliki banyak front terbuka di dalam negara-negara arab dan barat, dan ia tidak beriman terhadap pembatasan peperangan dengan geografi.
* Hamas tidak menganut manhaj takfiriy!! di dalam manhaj fikrahnya, dan ia tidak menjerumuskan dirinya di dalam masalah-masalah pengkafiran para penguasa arab dan Islam atau pemerintahan, dan ia berupaya untuk membangun hubungan-hubungan positif dengan seluruh negara di atas dasar penghormatan saling timbal balik di atas dasar prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran.
Sedangkan Al Qaidah, maka ia itu adalah menganut manhaj pengkafiran sistem-sistem pemerintahan dan pemerintahan-pemerintahan yang ada, sehingga ia tidak memandang perlu adanya hubungan-hubungan positif dengan pemerintahan-pemerintahan yang ada karena pertimbangan-pertimbangan yang dinilai oleh Al Qaidah sebagai suatu yang syar’i lagi sesuai realita menurut sisi pandangnya.
* Hamas menolak prinsip penggunaan kekerasan di tengah masyarakat arab dan Islam untuk merubah sistem pemerintahan, dan ia memandang haramnya menumpahkan darah orang muslim di bawah alasan apapun kecuali dengan hak Allah, oleh sebab itu Hamas mengimani prinsip perubahan pemerintahan dengan cara damai.
Adapun tandhim Al Qaidah, maka ia menganut paham yang membolehkan baginya untuk menggunakan kekerasan dan pembunuhan terhadap pemerintahan dan orang-orang yang berkecimpung di dalamnya!! dengan alasan bahwa ia adalah pemerintahan yang kafir, dan Al Qaidah mengimani prinsip perubahan lewat jalur kekerasan dan mengambil fiqh Tatarrus dan bahwa yang terbunuh dari kalangan sipil tanpa sengaja akan dibangkitkan di atas dasar niatnya. -Di mana Al Qaidah sesungguhnya tidak mengkafirkan masyarakat arab dan Islam serta tidak memfatwakan kebolehan membunuhnya secara sengaja-.
* Al Qaidah tidak membedakan antara pemerintah yang berkuasa sebagai pengatur pemerintahan dengan masyarakatnya, di mana Al Qaidah memandang bahwa tidak ada perbedaan atau tidak ada pemisahan antara masyarakat Amerika umpamanya dengan pemerintah Amerika atau antara masyarakat Inggris umpamanya dengan pemerintah Inggris, oleh sebab itu membunuh mereka (pemerintah) tidak ada bedanya dengan membunuh mereka (masyarakat).
Sedangkan Hamas adalah membedakan di dalam memandang musuh-musuhnya antara sosok-sosok pemerintahan yang sedang berkuasa dengan masyarakatnya…
* Hamas mengimani timbangan kekuatan realita di dalam mengatur perhelatannya dengan si penjajah, dan di dalam hal itu ia menggunakan segala kesempatan-kesempatan yang diberikan demi menjaga eksistensinya dan keterbatasan peralatan dan persenjataannya di waktu dan tempat yang tepat, dan atas dasar itu ia meletakkan langkah-langkah perjalanannya, sehingga ia memandang tidak apa-apa melakukan koalisi saling mendukung di sana sini dalam rangka merealisasikan adanya keseimbangan dengan musuh yang menjajah (Musuh bagi musuhku adalah temanku).
Adapun tandhim Al Qaidah, maka ia tidak memandang di dalam perbedaan kekuatan dengan musuh sebagai suatu tanda yang penting dipertimbangkan di dalam perhitungan penyerangan dan mundur, karena ia berpatokan seolah total kepada faktor keimanan terhadap kemenangan, sehingga menurut Al Qaidah tidak apalah di sini membuka beberapa front secara sekaligus dengan berangkat dari beberapa kaidah dan penafsiran, dan ia tidak memandang dlarurat yang mendesak atau suatu faidah dari menggunakan kaidah -Musuh bagi musuhku adalah temanku-.
Ini adalah cuplikan dari ucapan orang-orang Hamas, di mana mereka membedakan manhaj mereka secara terang-terangan dan dengan secara tegas dari manhaj Al Qaidah; maka apa belum saatnya bagi ikhwan kami untuk tidak sungkan-sungkan dari melakukan hal itu juga?! Dalam rangka membela para ikhwan mujahidin muwahhidin yang diusir, disiksa dan dipenjara!!dengan tuduhan bahwa mereka itu Al Qaidah!!di Gaza hari ini…
Adapun Dokumen Kedua:
Maka ia adalah cuplikan dari perkataan Yunus Al Asthul dan ia itu disebut-sebut sebagai mufti Hamas di dalam wawancaranya dengan koran harian Palestina yang menjadi corong Hamas di Gaza, dan dia itu adalah salah satu rujukan fatwa di Hamas dan salah satu wakilnya di dewan legislatif; yang berisi ucapan yang ngawur dan tuduhan dusta yang kebohongannya bisa diketahui oleh orang yang jauh maupun dekat:
Di antara yang dikatakan oleh Al Asthul ini adalah: “Bahwa organisasi Al Qaidah terlalu memperluas diri di dalam mengeluarkan fatwa-fatwa pembunuhan dan pengkafiran!! Sehingga dia itu dengan sikapnya itu adalah lebih mendekati kepada fikrah salafiyyah atau fikrah Takfier wal Hijrah!! berbeda halnya dengan harakah Hamas yang menganut manhaj pertengahan dan moderat”.
Al Asthul mengklaim vbhwa Al Qaidah itu berangkat dari pengkafiran masyarakat!! Sedangkan Hamas adalah berangkat dari sikap menganggap masyarakat itu adalah masyarakat muslim, dan atas dasar itu maka sesungguhnya elemen-elemen Al Qaidah adalah tidak segan-segan dari mencapai tujuan-tujuannya!! dengan mengenyampingkan pandangan dari pengkajian sarana-sarana yang dipergunakan dan hasil-hasil yang diakibatkan atas hal itu sesuai dengan vonis umum yang mereka munculkan)
Al Asthul mengklaim bahwa di antara perbedaan yang paling mencolok antara Hamas dengan Al Qaidah adalah bahwa Al Qaidah itu mengimani amal jihadiy tanpa bersandar kepada organisasi politik yang bisa memetik buah amal jihadinya, oleh sebab itu ia berjihad dalam rangka membalas dendam dan membunuh saja!! Supaya dengannya ia merobohkan atap tujuan-tujuannya, sedangkan harakah Hamas adalah harakah politik yang memiliki sayap militer yang membelanya dan membela masyarakatnya, dan ia itu menjadikan amal jihadi sebagai buah di dalam kemenangan-kemenangan politik, oleh sebab itu sesungguhnya jihad bukanlah dasarnya namun ia itu adalah perubahan dengan cara damai, kemudian bila perubahan ini berhasil maka itulah yang diharapkan, dan bila ternyata tidak berhasil, maka sesungguhnya penggunaan kekuatan adalah suatu kemestian di dalam kondisi yang sebaliknya.
Al Asthul berkata: “Saya tidak mengetahui bagaimana keputusan itu dibuat dengan cermat di dalam tandhim Al Qaidah!! Adapun di dalam pergerakan Hamas, maka keputusan itu adalah syura yang berjama’ah, dengan arti bahwa pihak-pihak elit politik terbesar ikut serta di dalamnya dengan elemen terkecil harakah. Dan permasalahan-permasalahan yang kecil adalah cukup di dalamnya dewan-dewan yang cakupannya sempit membuat keputusan di dalamnya, seperti pimpinan politik pusat dan majlis syura yang umum atau terkadang majelis syura yang mini sesuai tuntutan kondisi-kondisi keamanan”. selesai.
Jadi mereka itu sudah memisahkan manhaj mereka sendiri dengan penuh kejelasan dan mereka berlepas diri dari manhaj Al Qaidah dan gerakan salafiy jihadiy secara umum serta menyerangnya dengan penuh kebusukan dan kebohongan.
Bila ada yang mengatakan: Apa faidah hal ini sekarang? Maka kami katakan: Ia memiliki banyak faidah bila ikhwan kita yang di dalam bersabar dan tabah serta mampu menghindari benturan dengan Hamas…
Dan di antara yang paling penting dan paling nampak adalah: Pengokohan panji tauhid, membelanya, menampakkannya serta membedakannya dari panji yang menyimpang dan yang kotor (Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik).
Maka hal yang wajib atas ikhwan kita di setiap tempat adalah melakukan hal itu di dalam ucapan mereka yang didengar dan yang dibaca, dan mereka berpaling dari Hamas yang telah berpaling dari mereka dan dari manhaj dan jihad mereka, dan supaya mereka melupakan urusan Hamas ini serta menutup lembarannya..
Dan hendaklah mereka terang-terangan dan tegas-tegasan mendukung para mujahidin yang meninggikan panji tauhid dalam keadaan putih, bersih lagi istimewa; dan hendaklah mereka mengajak para pemuda untuk berkumpul di sekelilingnya dan membelanya..
Inilah di antara perbuatan terbesar yang bisa mereka lakukan di dalam fase ini demi membela panji tauhid, Baitul Maqdis dan Palestina.
“Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (Al Anfal: 42).
Ditulis Oleh Abu Muhammad Al Maqdisiy
Awal Rajab 1430 Dari Hijrah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Saat saya telah selesai dari menulis tulisan ini dan saya berniat untuk mengirimkannya kepada sebagian ikhwan kami di Gaza supaya saya melihat apakah mereka memiliki catatan; maka saya mendapatkan sebagian mereka telah mengirimkan surat ini kepada saya sebelum saya mengirimkan surat saya kepada mereka, maka saya ingin menyertakan beberapa alinea darinya untuk memperkenalkan prihal begitu pentingnya masalah ini yang karenanya saya menulis tulisan ini, dan bahwa pikiran saya adalah pikiran mereka, dan kepedihan saya adalah kepedihan mereka juga, dan masalahnya bukan mencari-cari kesalahan para mujahidin sebagaimana yang diduga oleh sebagian orang-orang yang dungu di sekitar kami yang tidak ada pikiran kecuali berburuk sangka dan menebarkan fitnah.
Suratnya:
Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah.
Syaikh kami yang tercinta lagi baik mulia (Abu Muhammad)
As salaamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Syaikh kami tercinta..
Telah menarik perhatian saya di dalam jawaban Syaikh Panglima Abul Yazid Mushthafa –semoga Allah menjaga dan melindunginya– terhadap pertanyaan Stasiun Al Jazeera, ucapannya: “Kami mendukung semua mujahidin yang jujur di Palestina, termasuk mujahidin Hamas juga kami mendukung dan menyokong mereka dengan segala apa yang kami mampu, di mana mereka itu adalah ikhwan kami, sedang kami dan mereka itu adalah di atas satu fikrah dan satu manhaj”!
Saat itu juga saya merasa sangat terpojokan di hadapan teman-teman dan kawan-kawan saya yang telah menyaksikan cuplikan pers di tayangan Al Jazeera, terutama sesungguhnya kawan-kawan itu sangat mengetahui sikap saya dan sikap salafiy jihadiy terhadap Hamas. Dan saat mereka bertanya kepada saya tentang sikap seperti ini dari tokoh besar Qaidatul Jihad As Salafiyyah Al Jihadiyyah Al ‘Alamiyyah, maka saya tidak mengetahui bagaimana menjawab pertanyaan mereka, dan saya berkata kepada mereka: Ini bukan sikap Qaidatul Jihad dan bukan pula sikap As Salafiyyah Al Jihadiyyah Al ‘Alamiyyah, dan bisa jadi Syaikh Abul Yazid –sedang beliau ini adalah lebih utama dari kami tentunya– memaksudkan sesuatu yang tidak kami ketahui atau bisa saja beliau telah berijtihad namun kemudian keliru, wallahu a’laa wa a’lam.
Dan saat terjadi dialog di antara kami sesama teman, maka masing-masing dari kami memiliki sikap, di mana di antara kami ada yang salafi dan ada yang ikhwaniy dan ada yang selain itu, maka orang-orang Al Ikhwan Al Muslimin menyerang saya dan berkata bahwa kalian ini tidak lebih mengetahui dan tidak lebih senior daripada Abul Yazid, sedang ia yaitu Abul Yazid telah mengakui kami sebagai kawan sejawat di dalam satu manhaj!!dan saat itu pula saya katakan kepada mereka: Sesungguhnya pemutus di antara kami dengan kalian dan dengan Abul Yazid adalah hukum syari’at yang bersih ini, maka mari kita pergi kepada syari’at dan kita bertanya kepada keduanya (Al Kitab dan As Sunnah), apakah keduanya mengakui pengguguran syari’at dan pembunuhan di luar wilayah mahkamah syar’iyyah,….., dan apakah koalisi kalian dan penerimaan akan sokongan dana dan politik dari kaum Rafidlah Syi’ah yang mencela para sahabat yang mulia, berkata buruk tentang isteri-isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, membolehkan nikah mut’ah serta menyanjung Abu Lu’lu’ah Al Majusiy la’anatullah ‘alaih…apakah hal ini semua diakui oleh syari’at??!! Saya, kalian dan Abul Yazid berada di hadapan Kitabullah dan Sunnah Rasul, di mana saya ini bukanlah hujjah atas Al Qaidah, dan Abul Yazid pun bukanlah hujjah atas kami, serta kami ini bukanlah hujjah atas sebagian yang lainnya, semua kita berada di hadapan syari’at, dan syari’at-lah penerang yang putih yang ada di antara kita, di mana tidak menyimpang darinya kecuali orang yang binasa.
Adapun bila Abul Yazid memaksudkan dari penyebutan Hamas adalah jama’ah salafiyyah yang memisahkan diri dari mereka, maka ini adalah masalah lain.
Adapun bila beliau memaksudkan Hamas Carter, Paus, Baba Manuel Muslim dan Putin, maka demi Allah ini adalah tidak boleh, dan Al Qaidah tidak pernah memuji mereka itu.
Pendapat:
Sungguh termasuk sikap bijak seandainya orang mengatakan: Bahwa mereka (Hamas) itu termasuk mujahidin dan termasuk Ahlussunnah (akan tetapi mereka itu keliru di dalam ijtihad mereka masuk Parlemen dan ikut serta di dalam pemerintahan yang tidak memiliki kesempatan untuk menerapkan syari’at, dan kami menyambut mereka sebagai Ahlussunnah) akan tetapi kami menentang mereka atas sikap mereka masuk dewan kemusyrikan dan sikap mereka menggugurkan syari’at Islam serta kerjasama mereka dengan Iran Rafidlah) serta yang lainnya….
Para pemuda Hamas mengambil ucapan-ucapan tadi dari mereka dari ucapan itu kemudian mereka terbang dengannya di berbagai forum untuk menyerang kami!!!
Dan untuk diketahui bahwa orang semacam saya yang kecil ini tidaklah layak memberikan nasehat kepada orang besar semacam Abul Yazid, akan tetapi demi Allah itu adalah ghairah (kecemburuan) terhadap manhaj kita yang lurus.
Maka bagaimana pendapat engkau tentang masalah ini wahai Abu Muhammad?
Seraya memohon kepada Allah ‘azza wa jalla untuk menolong Qaidatul Jihad, Thaliban, para pemuda dan para mujahidin di setiap tempat di belahan bumi ini.
Ya Allah jagalah Syaikh Kami Sang Panglima Abul Yazid dari segala keburukan dan kejahatan.
Ya Allah teguhkanlah ia dan tepatkanlah tembakannya.
Ya Allah, pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan.
Dan akhir seruan kami adalah alhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Saudaramu Al Faqir Ilallaah
………………….
Gaza
Kemudian datang lagi kepada saya pertanyaan ini lewat jalur tanya jawab Al Minbar:
Kepada Abu Muhammad Al Maqdisiy.
As salaamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Syaikh kami semoga Allah memberikan kebaikan kepada engkau, sebagaimana yang engkau suarakan ke belahan barat dan bumi ini prihal ikatan iman yang paling kokoh dan kufur kepada para thaghut hukum, dan sebagaimana yang tidak samar terhadap engkau kesesatan harakah Hamas di dalam hal ashluddien yaitu tauhid al hakimiyyah, maka bagaimana pendapat engkau prihal perkataan Al Akh Abul Yazid yang menyatakan bahwa Hamas itu adalah ikhwan kami, sedang kami dengan mereka itu adalah berada di atas fikrah dan manhaj yang sama. Berikanlah fatwa kepada kami semoga Allah memberikan pahala kepada engkau.
Muridmu Yang Berbakti Yang Selalu Mendoakan Engkau Di Malam Dan Siang Hari
Abu Muhammad Al Muhajir
Top 10 casino - JTM Hub
BalasHapusTop 포천 출장샵 10 동두천 출장마사지 casino 용인 출장안마 - 세종특별자치 출장안마 Jtm Hub 대전광역 출장마사지